Depok dahulu adalah kota kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bogor, yang kemudian mendapat status kota administratif pada tahun 1982. Sejak 20 April 1999, Depok ditetapkan menjadi kotamadya (sekarang: kota) yang terpisah dari Kabupaten Bogor. Kota Depok terdiri atas 11 kecamatan, yang dibagi menjadi 63 kelurahan.
Depok merupakan kota penyangga Jakarta. Ketika menjadi kota administratif pada tahun 1982, penduduknya hanya 240.000 jiwa, dan ketika menjadi kotamadya pada tahun 1999 penduduknya 1,2 juta jiwa. Universitas Indonesia (kecuali Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, dan sebagian Program Pasca Sarjana) berada di wilayah Kota Depok.
saya ambi dari google, yang merasa punya gambarnya silahkan komen biar saya masukkan link sumbernya |
yaa itulah depok setidaknya (menurut wikipedia),
sebagai warga depok daya sangat tergugah dan gusar mengenai kabar-kabar burung yang berhembus mengenai siapa calon walikota Depok sesudah Bapak Nurmahmudi Ismail. sebelumnya mungkin saya akan mengulas bagai mana kota depok 10 tahun terakhir ini (menurut saya loh ya, ga tau kalo menurut yang lain).
pertama kali saya pindah ke depok itu sekitar tahun 1996 dan saya masih kecil TK pun belum, saya pun belum paham dimana saya tinggal sebenarnya. seiring berjalannya waktu saya mulai tau bahwa saya tinggal di DEPOK, Jawa Barat. dan walikotanya itu bapak badrun kamal dan kemudian setelah masa jabatannya habis di gantikan oleh bapak NurMahmudi Ismail.
nah di bawah kepemimpinan Pak Nur kian lama kian "Berubah". dahulu depok itu masih adem dan jalan raya masih sepi ga se ramai sekarang
menurut saya kemajuan itu yang jadi malapetaka bagi depok, iya benar MALAPETAKA. sekarang depok itu macet.MACET sodara-sodara. dan yang paling parah adalah Depok itu P-A-N-A-S. PANAS!!!
bagai mana tidak, sepanjang jalan margonda kanan-kirinya di bangun mal-mal, ruko-ruko, tempat makan. bahan mungkin jika di bandingangkan dengan panjangnya jalan margonda raya bisa jadi jalan dengan jumlah mal terbanyak di indonesia. teman-teman yang pernah melintasi jalan margonda pasti meng-iya-kan kata-kata saya. tidak ada lagi tempat pohon bernapas, pohon yang menaungi para pengendara dari sengatan matahari. huhh sedihhh
saya ambi dari google, yang merasa punya gambarnya silahkan komen biar saya masukkan link sumbernya |
selain itu, selain mal yang banyak, tempat makan yang bejibun, ada lagi bangunan baru ya itu apartemen lebih dari 2 apartemen yang di bangun sekarang. saya benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana jika apartemen itu sudah full penghuninya dan sudah dipastikan pasti para penghuninya menggunakan mobil aahhh sudah pasti jalan kebanggaan warga depok (Margonda Raya) akan lebih macet dari sekarang. sekarang saja sudah macet apalagi jika jam kerja. haduhhhh haduhhh tak terbayang. oh iya jalan margonda juga banjir loh sekarang jika hujan. ya memang dulu juga banjir tapi banjirnya tidak separah sekarang. warga depok pasti merasakan perbedaan banjir dahulu dengan sekarang.
JALAN TOL, nah jalan tol sekarang ada di sisi jalan juanda, dan sekarang sedang di bangun biar bisa tembus langsung ke jalan Margonda. ini juga saya tidak habis pikir. padahal kan sudah ada jalan juanda yang juga bebas hambatan. tapi kenapa malah di bangun jalan TOL di sisinya. sadar ga siiih itu tuh buang2 lahan penyimpan air!! aturan kan biarin aja ya kalo mau ke margonda dari tol cijago tinggal masuk ke jl.Juanda. ah habis kata-kata saya. saya sangat kesal sekarang juanda macet gara-gara pembangunan tol, daerah resapan air jadi berkurang. sedih sekali saya melihat Depok dewasa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar